Alasan untuk Kembali

Alasan untuk Kembali

Hai. Maaf baru sempat buat cerita lagi. Lagi musim sibuk-sibuknya. Oiya sebelum saya mulai lanjut cerita dari blog sebelumnya, saya Cuma mau bilang bahwa saya tidak pandai bercerita atau menulis apapun itu baik yang berkaitan dengan hidupku atau hidup orang lain. Saya menulis blog ini dengan tujuan agar orang-orang tahu bahwa saya sebenarnya lebih suka cerita disini ketimbang cerita langsung ke orang lain. Bukan berarti mereka bukan pendengar yang baik bagiku tapi hanya saja mereka selalu memberikan respon yang tidak saya inginkan sama sekali dari mereka. Saya hanya ingin bercerita tanpa mendapatkan solusi apapun. Nah hanya di blog ini saya bisa bercerita sebanyak mungkin tanpa adanya solusi sedikitpun yang saya terima dari pembacanya. Saya juga tidak terlalu berharap ada orang yang membaca blog ini karena baginya ini hanyalah blog biasa yang ketika dibaca hanya buang-buang waktu saja. Saya senang jika ada orang yang membaca blog ini tanpa saya suruh. Blog ini pun saya buat untuk diri saya sendiri bukan untuk orang lain karena yang akan saya ceritakan disini adalah cerita hidup saya bukan cerita hidup orang lain.
2 tahun yang lalu perasaan aneh yang muncul karena saya penasaran dengan seseorang itu menjadi perasaan yang bisa dikatakan perasaan yang membawa saya kedalam kebahagiaan. Sudah pasti orang sudah kenal saya pasti tahu orang yang maksudkan itu siapa. Dia.... dia orang yang menurutku membuat saya terus bertanya-tanya seberapa istimewanya dia sehingga saya punya perasaan suka ke dia selama 2 tahun lamanya sampai sekarang ini. Oiya sekarang saya sudah kelas XII SMA. Awal munculnya perasaan suka ke dia itu pas saya masih kelas XI. Dia terlalu istimewa dimataku sehingga saya masih belum berani untuk bicara langsung. Tentu saja saya hanya bisa melihatnya dari jauh tapi perasaanku untuknya takkan pernah menjauh. Namun suatu malam saya memberanikan diri untuk mengajaknya berkomunikasi lewat Whatsapp, kontaknya sudah lama saya simpan jadi saya tidak sulit lagi untuk mencari kontak Whatsapp-nya. Jaman sekarang kalau mau chat orang itu pasti diawali dengan huruf “P” yaitu artinya Piu. Sampai sekarang pun saya belum mengerti apa arti dari kata “Piu” itu. Jadi saya bermaksud untuk memulai obrolan dengannya dengan salam pembuka “P” hahahaha. Tentu saja dia jawab “P” juga, masa iya dijawab dengan huruf Z, kagak nyambung kali. Disitulah saya mulai basa-basi dengannya agar bisa akrab dengannya walaupun hanya di dunia maya bukan Luna Maya. Saya tipe orang yang berani di chat doang, bicara langsung nggak. Ada banyak pertanyaan yang saya lontarkan ke dia dengan maksud agar saya bisa tahu tentang dirinya lebih banyak lagi seperti Kampung Halamannya, hobinya, cita-citanya, dan lain-lain. Namun seiring berjalannya waktu saya mulai lost kontak dengannya semenjak ia minta maaf ke saya tanpa alasan yang tentu saja saya masih belum mengerti. Oiya waktu dia minta maaf ke saya, ada seseorang yang tiba-tiba chat saya. Awalnya saya bingung siapa orang tersebut tapi ketika saya melihat nama Kontaknya ternyata dia .....
Jika kamu pernah atau sudah membaca buku KATA karya Rintik Sedu, orang itu ibarat si Biru-nya Senjani. Yah tentu saja dia sudah lama dekat dengan Senjani. Sama saja dengan orang itu, dia sudah lama dekat dengan orang yang saya suka sekaligus cinta sih. Sebenarnya sudah lama saya tahu tentang Si Biru itu bahkan sebelum saya berkomunikasi dengan si Anu lewat Whatsapp. Awalnya saya sakit hati tapi namanya juga jatuh cinta, pastilah ada Jatuhnya dulu. Orang yang bisa berhasil saja pasti pernah Jatuh lalu bangkit. Semenjak saat itu, saya dengan dia akhirnya lost kontak dalam waktu yang cukup lama. Saya bisa saja lost kontak dengannya, tapi tidak dengan cintaku yang tidak akan pernah Lost ke dia hahaha.
Pentas Seni disekolahku dan disana saya menjadi salah satu pantia khususnya di dokumentasi acara. Acaranya begitu luar biasa tentunya. Malam itu sangat ramai, begitu banyak pengunjung tentunya. Malam itu adalah tanggal 19 Oktober 2019. Saya sempat cari tempat yang cukup sedikit pengunjung. Saya sempat ingat dengan satu hal yaitu besok adalah Hari yang sangat penting bagi seseorang yang sempat membawa kebahagiaan didalam hidupku tentunya. Yah besok adalah hari ulang tahunya yang Ke-17 tahun. Setelah acara Pensi usai, saya berambisi untuk pulang lebih cepat dari teman-temanku. Setelah sampai dirumah, saya tiba-tiba ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuknya tapi terlalu cepat jika harus malam itu juga. Jadi terpaksa saya haru menundanya dulu sampai hari esok tiba.
Pagi yang indah, tentunya hari itu adalah hari minggu. Saya menjalani hariku seperti biasanya. Ketika tengah malam tiba, saya bertekat untuk berani mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun untuknya. Saya tidak mengawali percakapan dengannya menggunakan huruf “P” lagi. Tentu saja saya lansung to the point saja biar dia tahu bahwa saya sangat menunggu hari yang sangat spesial baginya dan juga bagiku. Saya akan memberitahu sedikit tentang ucapan selamat ulang tahun untuknya. Isinya yaitu “ Hi. Happy birthday to you. Sorry for saying late. In fact, i was deliberately late saying because i just want to be the last person to wish you a happy birthday. Yesterday and to this day i am very busy with my work, but i will not forget that today is your birthday. Keep being a good person, if you can’t be good person then find someone who is able to make yourself better. Don’t change. Stay who you are as you are right now. See you again “. Sejak saat itu, saya sudah tidak berkomunikasi lagi selama hampir dua bulan.
Setelah ujian semester ganjil selesai selama seminggu, saya dengan teman-teman saya berencana untuk liburan di Toraja selama 3 hari 2 malam. Waktu saya masih di Toraja, saya sempat berencana untuk membelikan sesuatu untuk dia sebagai hadiah ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu. Oiya saya hampir lupa, waktu saya berkunjung ke lolai atau Negeri Diatas Awan, saya sempat foto namanya bersama dengan awan-awan tebal dengan pemandangannya yang indah. Setelah liburan itu usai, saya sempat ingin memberinya pada saat penerimaan rapor tapi dia tidak sempat hadir begitupun dengan saya. Saya ke Toraja saat itu, ada acara keluarga disana selama 2 hari. Mau gimana lagi, terpaksa harus tertunda dulu hadiah itu saya berikan kepadanya. Saya simpan dengan baik tentunya.
Hari selasa, entah hari itu tanggal berapa saya lupa. Yang saya ingat hanyalah pada saat itu ada kegiatan foto angkatan. Hampir seluruh angkatan saya ikut foto bersama saat itu tapi ada satu orang yang hadir tapi tidak ikut foto. Dia sedang duduk diatas motornya sambil memandangi Handphonenya. Dia sendirian saat itu. Untung saja saya bawa hadiah yang sempat saya simpan beberapa waktu yang lalu. Saya bertemu dengannya dan berbicara empat mata. “ Hei, bisa bicara sebentar? ” kataku. “ bicara tentang apa? ” jawabnya. “tapi bisa tunggu sebentar, saya ingin ikut foto angkatan dulu. Sebentar saja. Bisa?” tanyaku. “ bisa sih tapi nggak lamakan? ” jawabnya. “ iya, janji. Saya pergi dulu ” kataku. Sekitar 30 menit foto angkatan, akhirnya usai juga. Saya berusaha secepat  mungkin untuk kembali mendatanginya lalu mengambil kotak merah atau hadiah ulang tahunnya itu. Ia sempat bertanya “ ini apa? ”. “ nanti saja dibukanya. Kalau sudah dirumah baru kamu bisa buka.” Jawabku. “oiya, makasih.” Katanya. Kalau kalian ingin tahu isi dari kotak itu, tanyakan aja langsung ke dia. Daripada saya kasih tahu disini, nanti kalian kepengen dikasih juga.
Malam hari tiba, saya tiba-tiba ingin chat dia dan menanyakan apakah dia sudah membuka kotak itu atau belum. Oiya saya hampir lupa, didalam kotak itu terdapat selembar kertas untuknya dimana isi kertasnya adalah semua alasan saya kembali datang menghampirinya untuk pertama kalinya selama 2 tahun yang lalu. Semenjak saya pernah lost kontak denganya, entah mengapa saya malah tambah suka alias Love ke dia. Saya juga bingung dan dan selalu ada pertanyaan yang muncul dipikiran saya “ Mengapa nggak cari wanita lain saja selain dia? “. Satu-satunya pertanyaan yang jawabannya akan saya jawab di akhir ceritaku dengannya. Jawabannya akan hadir diblogku ketika Last Ceremony nanti. Tenang saja, masih lama kok. Katanya setelah dia membuka kotak itu dan tahu isinya, dia sangat suka bahkan kotaknya saja dia katakan gemesin. Padahal hadiah yang saya berikan tidak seberapa seperti hadiah orang pacaran saja contohnya jam tangan, sepatu, baju baru, dan lain-lain. Isi dari kotak merah itu tentunya adalah benda yang sangat jarang diberikan oleh seseorang kepada orang yang menurutnya spesial atau istimewa. Saya ingin memberikan sesuatu yang beda dari orang lain. Benda itu bukan benda yang ukurannya besar, benda itu bisa ia bawa kemana saja ia pergi. Saya berharap dia selalu memakainya ketika ia ingin berpergian kemanapun ia mau.
Suatu hari, entah itu hari rabu atau kamis, saya lupa tapi itu adalah hari yang menurutku sangat tak disangka-sangka bisa terjadi. Dia sedang duduk sendirian didepan kelasnya waktu itu. Saya melihatnya. Saya sempat berpikir bahwa apa ini saatnya saya bicara langsung soal perasaan saya selama 2 tahun saya pendam. Awalnya saya ragu, tapi ada seorang teman saya mengatakan sesuatu ke saya bahwa Lebih baik kau malu karena mengungkapkan perasaanmu daripada harus kau pendam lagi dan dia malah pergi begitu saja dan akan membuat sakit hatimu lebih dalam lagi. Apa yang teman saya katakan ada benarnya juga dan hal itu membuat saya yakin dan siap malu jika harus bicara dengannya. Tentu saja banyak teman saya yang melihat saat itu. Saya pun datang keberanian untuk bicara atau ngobrol dengan dia. Dan kata pertama yang keluar dari mulutku adalah “ bagaimana jika suatu hari saya menyukaimu? “. Kata yang keluar dari mulutnya adalah “ saya tidak tahu. “. Saya pun kembali bertanya “ bagaimana jika hal itu sudah lama terjadi dan masih terjadi sampai sekarang? “. Jawabannya masih saja tetap saja TIDAK TAHU. Akhirnya saya berusaha jujur bahwa saya menyukainya selama ini bahkan dari 2 tahun yang lalu. Tentu saja kata yang keluar dari mulutku adalah “ Aku menyukaimu dari 2 tahun yang lalu, kemarin, dan saat ini.” Tiba-tiba saja ada pertanyaan yang dia tanyakan ke saya “ Mengapa harus saya? Mengapa kamu tahu bahwa saya ada di sekolah ini?. “. Saya tentu saja tidak tahu harus jawab apa. Saya hanya bisa berkata “ Tidak semua pertanyaan punya jawaban termasuk pertanyaanmu itu “. Bukannya saya tidak bisa menjawabnya, hanya saja waktu itu bukan saat yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. Jawabannya akan ada saat Last Ceremony nanti. Jadi sabar dan jika kau masih bisa menunggu, maka tunggulah. Semua akan terjadi kok.
Semenjak saat itu, saya tidak ngobrol lagi sampai sekarang. Palingan di chat doang, itupun nggak sesering orang yang sedang chat sama pacarnya. Saat ini saya kembali melakukan tugas saya seperti dulu yaitu memandanginya dengan 2 mata yang Tuhan ciptakan untuk melihat ciptaannya yang begitu sempurna sehingga saya masih belum mampu mendekatinya. Dia cantik, manis, pandai, baik, lembut, nggak tinggi-tinggi amat sih, biasa pakai kacamata tentunya, tapi kalau lagi pakai pakai kacamata, manisnya malah nambah. Saya malah jadi diabetes ngeliat dia. Dia lebih istimewa daripada Yogjakarta yang katanya Kota istimewa. Cukup sudah ceritanya, nanti kalian malah suka lagi ke dia. Cukup saya saja yang suka ke dia, kalian jangan. Bye.
Oiya saya hampir lupa. Kalau kalian sudah baca cerita ini, sampaikan salamku untuknya dan jangan lupa juga sampaikan ke dia bahwa Terima Kasih telah Menjadi Alasan Mengapa Masa SMA-ku lebih Indah dibandingkan Semua Masa Sekolahku.

Comments